Sabtu, 18 Desember 2010

Dengan Al Quran Menyemai Rindu Kampung Akhirat

Dengan Al Qur’an Menyemai Rindu Pada Kampung Akhirat

( Tanggal 13 Desember 2008 di Audit KPTU UGM oleh Ust Riyadhus Shalihin )

1. Kemudahan Al Quran menjadi tantangan bagi orang yang beriman yang masih merasa kesulitan untuk membaca, mempelajari dan memahami Al Quran. Dalam penjelasan dalam QS. Ad Dukhan ayat…. Dijelaskan bahwasanya Al Quran itu mudah untuk siapapun dalam kondisi bagaimanapun. Di antara kemudahan Al Quran antara lain:

ü Kemudahan dalam tilawah. Bahwasanya orang yang sudah berusia 60 tahun meski belum bisa baca Al Quran karena ada kemauan yang kuat untuk belajar akhirnya dapat membaca. Kemampuan itu adalah ikhtiarillah fi abdi (pilihan Allah atas hambanya). Hambatannya adalah nafsu yang kadang membisiki dengan mengatakan “ah kamu ga’ bakat, ga’ pantas. Bisikan nafsu tersebut dibantah oleh Allah dalam Laqad yasarru” dan telah Kami mudahkan Al Quran…”. Susah payah hafal 2 juz, dibalik itu pemikiran menjadi cemerlang. Ada kedahsyatan ruhiyah ketika terus terjun dalam dunia Al Quran.

ü Kemudahan dalam memahami. Dari sisi kepahaman Al Quran dapat dipahami dari anak kecil hingga orangtua. Kepahaman terhadap Al Quran ini menjadi bobot ruhiyah seseorang. Kemudahan dalam tadabbur dimiliki oleh orang yang beriman. Ini dapat dilakukan dengan mengulang-ulang ayat yang pas dengan kondisi kita. Tadabbur merupakan wasilah paling tinggi untuk menghasilkan keimanan. Menurut Syekh Abdullah Soun tanda lemah imannya adalah hafalannya 1 juz.

2. Interaksi dengan Al Quran. Interaksi dengan Alquran dimulai dengan iman, rasa takut kepada Allah. Keimanan bahwa kita ini orang yang ditegur oleh Allah. Sebanyak apapun kebutuhan terhadap iman harus terus dijawab. Jadikanlah iman sebelum segala sesuatu. Al Quran menjadi pendorong jiwa untuk berubah meraih kedudukan yang tinggi di hadapan Allah. Al Quran mengenali kecenderungan-kecenderungan yang kita miliki yang terdiri dari hati, akal dan nafsu. Ketika berinteraksi dimulai dengan iman, maka hati, akal dan nafsu menjadi terkendali. Hal tersebut yang mendasari interaksi bertahan lama. Jika interaksi diawali keimanan yang kurang baik maka akan terjadi kemalasan.

3. Bersahabat dengan Al Quran/Syu’bah. Agar interaksi lebih dalam dengan AlQuran, mulailah dengan bersahabat dengan Al Quran. Caranya membaca satu halaman diulang-ulang 20 sampai 23 kali sebagai syu’bah-hafalan.

4. Mujahadah/sikap kerja keras terhadap Al Quran. Mujahadah artinya berjuang sehingga punya kekuatan untuk mengendalikan jiwa bersama Al Quran. Sahabat Umar bin Khatab jika pulang ke rumah selalu baca AlQuran. Orang yang susah membaca/ memahami Al Quran karena mujahadahnya kurang. Ada tips supaya mujahadah, sebelum menghafal terlebih dahulu mengkhatamkan Al Quran beberapakali terlebih dahulu.

5. Pola pandang yang pas terhadap Al Quran. Orang yang ahlul Quran, “min haitsu la yah tasib” yakni mendapat rezeki yang tidak disangka-sangka. Rezeki merupakan takdir dan persepsi yang berasal dari syetan yang membisikkan yu was wisu harus ditinggalkan. Tashawur yang shahih adalah”apa bekal buat menghadap Allah kalau bukan Al Quran?”.(Surat Qaf). Bacalah Al Quran karena kedudukanmu tergantung pada Al Quran yang kamu baca. Untuk menghadapi permasalahan hidup yang selalu ada juga perlu Al Quran sebagai kekuatan maknawiyah.

6. Penghalang membaca dan memahami Al Quran

1. Kasal atau malas

2. Maasy atau maksiat. Sakinah diperoleh dari ketaatan. Ilmu adalah cahaya, cahaya Allah tidak akan bersama orang yang bermaksiat.

3. Ujian kehidupan seperti lingkungan keluarga yang tidak mendukung.

4. Mencintai dunia dan mengikuti hawa nafsu.

5. Al Jahl/bodoh.

6. Biah yang kurang mendukung.

7. Mudzakiroh/kunci untuk memahami Al Quran:

a) Qalbu harus siap.

b) Tujuan yang jelas.

c) Dimurajaah dalam shalat.

d) Mentadabburinya diwaktu malam.

e) Buat target pekanan.

f) Hafalan yang baik.

g) Mengulang hafalan.

h) Terikat dengan hafalan.

i) Tartil dan suara terdengar.

Kunci yang lain, Pertanyakan berapa juz yang akan dihafal?, Kapan memulai?, Dimana tempat menghafal? Apa yang diinginkan dari hafalan itu?, Mengapa? Bagaimana?

8. Kiat Menjaga Hafalan

1. Pengulangan

2. Mencintai

3. Mengkhususkan

4. Talaqqi

5. Khusnudzan billah wa yaqin

6. Punya target

7. Bekerja lebih keras.

NB.

Ø Save and back to Quran dengan mengaspirasikan Al Quran.

Ø Jika baca Quran ngantuk tapi jika beralih ke kegiatan lain tidak mengantuk maka ngantuk itu karena syetan. Jika ngantuk karena benar-benar capek ya istirahat.

Ø Pertahankan idealism dengan mempertahankan kesadaran diri dengan pemahaman hakikat hidup berdasar Al Quran.

Ø Bacalah olehmu AlQuran karena ia akan datang kepadamu menolongmu di hari kiamat nanti menjadi syafaat.

Ø Barangsiapa yang sibuk dengan Al Quran maka Allah akan mencukupi dirinya.

Ø

Tidak ada komentar:

Posting Komentar