Minggu, 05 Desember 2010

Pemaaf dan Taubat

Pemaaf dan Taubat

Pemaaf

Al A’raf 199_ Pemaaf-amar makruf dan nahi munkar

200_berlindung dari godaan syetan

201_Berpaling dari orang-orang bodoh

202_Syetan tak henti-hentinya untuk menyesatkan

Taubat

Syarat taubat:

1. Menyesali

2. Meninggalkan perbuatan itu

Taubat ibarat mencabut rumput. Mencabut dengan memotong rumput berbeda. Kemaksiatan kalau hanya dipotong maka akan muncul lagi, sedangkan kalau dicabut tidak akan muncul lagi/tidak akan hilang sama sekali.

3. Bertekad untuk tidak mengulanginya lagi

Tiga hal diatas jika dikaitkan ia telah melanggar hak-hak Allah.

Jika ia melanggar hak-hak manusia, maka

4. Meminta keridhoan dari orang yang dia maksiati

Contoh kesalahan missal taaruf dini dll, Di akhirat nanti ada orang yang merugi seperti yang dijelaskan pad Qs Al Muthaffifin Ayat ke tiga: dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, maka mereka mengurangi.

Dalam QS An Nur 31: Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.

Dalam Q.S Hud ayat

3. dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.

Ayat diatas menunjukkan bahwa orang yang mendapat ampunan kelak akan mendapat kenikmatan sedangkan orang yang tidak mau bertaubat akan mendapatkan azab. Jika senantiasa istigfar akan mendapat karunia yang banyak Seperti yang dijelaskan dalam surat At Tahrim Ayat 8

Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Taubat berasal dari kata taba- ya tubu-yang berarti kembali. Secara syariat berarti kembali dari perbuatan maksiat kepada Allah menuju ketaatan kepada Allah. Sesungguhnya taubat yang paling besar adalah taubat dari kekafiran menuju keimanan, yang sperti itu akan diberi kunci syurga.

Keuntungan beriman kepada Allah adalah dapat mengelola seluruh apa yang ada dimuka bumi ini. Kunci hidup tidak sekedar keahlian tapi keberhasilan itu diddapatkan karena dekat dengan Allah. Misal mendapat nilai baik karena Allah.

Cukup Allah mengatakan” Kun Fa Ya Kun” Asal dekat dengan Allah kekuatan akan muncul. Melemahlah dihadapan Allah akan menjadi kekuatan akan tetapi tidak melemahkan diri dihadapan manusia.

Dalam QS, Al Anfal ayat 38:

38. Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu[609]: "Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan jika mereka kembali lagi[610] sesungguhnya akan berlaku (kepada mereka) sunnah (Allah tenhadap) orang-orang dahulu ."

[609]. Ialah: Abu Sofyan dan sahabat-sahabatnya.

[610]. Maksudnya: jika mereka kafir dan kembali memerangi
Nabi.

Taubat terdiri dari dua yaitu taubat dari dosa besar seperti syirik dan taubat dari dosa kecil.

Syarat Taubat menurut Imam Nawawi:

1. Ikhlas karena Allah

2. Menyesali kemaksiatan yang dilakukan

3. Melepaskan diri dari dosa yang dilakukan.

4. Bertekad untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut dimasa yang akan datang

5. Taubat itu dilaksanakan pada saat yang didalamnya taubat diterima ( taubat sebelum ajal, taubat secara umum)

1). Taubat sebelum ajal tidak bermanfaat. An Nisa 18: Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan : "Sesungguhnya saya bertaubat sekarang." Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih.

2). Taubat secara umum

Taubat tidak terputus dari matahari terbit hingga matahari terbenam, dari matahari terbenam hingga matahari terbit kembali.



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar