Sabtu, 18 Desember 2010

Syawal

Syawal

Intinya shalat khusyuk adalah setelah shalat bagaimana. Setelah ramadhan bagaimana? Syawal adalah ramadhan dan sebelas bulan berikutnya adalah ramadhan. Ramadhan mengajak manusia kembali pada fitrah. Fitrah adalah mengenal Allah dengan baik dan benar. Idul fitri bening dan jernih. Bening dan jernih memandang kehidupan dunia. Di dunia ini tak ada kebetulan, semua sudah ditentukan oleh Allah. Segala sesuatu terjadi sesuai kehendak Allah. Allah menciptakan segala sesuatu pasti dengan ilmu, yakni dengan tujuan yang jelas. Allah menciptakan segala sesuatu pasti dengan hikmah, yakni agar semua ciptaannya bermanfaat bagi kehidupan mahkluknya. So semua yang kita lakukan hendaknya punya tujuan (ilmu)/dan manfaat (hikmah).

Berakhlaqlah dengan Akhlaq Allah…doa … “Ya Allah kami ini hanyalah putra-putri hambaMu…ubun-ubun Kami berada dalam genggamanmu…

………

Tanda derajat yang dinaikkan adalah merasa kecil segala yang ada didunia ini…kemudian menjadikan dunia ini punya nilai. Semua cinta yang kumiliki ku persembahkan pada Illahi Rabbi. Jika dipersembahkan pada manusia akan menjadi hina dan terhina…mahkota, emas tak ada nilainya jika hanya disimpan. Nilainya akan ada jika dipergunakan untuk Allah.

Kau impikan kejayaan tetapi tak kau lalui jalannya. Sesungguhnya perahu tidak akan pernah berjalan diatas padang pasir (tanah kering). Perahu=iman. Untuk menemukan air sebenarnya tidak jauh-jauh dari kita. Perahu harus didorong. Dengan ilmu perahu bisa dikayuh menuju pulau harapan…hidup adalah kumpulan amal. Amal ada yang baik dan benar (menuju syurga) ada yang salah dan buruk (menuju neraka). Kita memilih mana yang pasti ada pertanggungjawabannya. Sedang amal diatur dalam bentuk hukum. Bila kiamat tidak ada hukum lagi.

Akibat hidup tanpa hukum:

1. Bingung. Ketika ingin meminta sesuatu minta kepada selain Allah. Ada suara azan dan telpon. Mana yang lebih dahulu?

2. Aneh. Lebih takut pada manusia. Lebih mencintai manusia.

3. Dzalim.

4. Sia-sia.

5. Sesat: takhayul, khurafat, bidah, dan syirik.

Makruh melakukan perbuatan yang tidak disukai Allah, akibatnya penyesalan tiada berkesudahan.

Hukum; ahkam, keputusan-pasti dan hikmah=kebaikan yang hanya dapat dipahami dan dirasakan oleh hati. Jadi hukum adalah keputusan yang bersifat pasti yang dibuat agar manusia merasa kan nikmatnya kebaikan yang menentramkan hati.

Proses menuju hukum

· Pengetahuan yang luas dan mendalam tentang kharakteristik manusia

· Ketelitian dan kejelian memahami kebutuhan manusia

· Lepas dari kepentingan pribadi/golongan

Kriteria Pembuat Hukum

· Memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam tentang kharakteristik manusia

· Memiliki ketelitian dan kejelian memahami kebutuhan manusia

· Melepaskan dari kepentingan pribadi/golongan

Siapakah yang layak? Allah. Sifat Allah; Al-Alim=berilmu, Al-Khobir=teliti, Al-Hakim=bijak. Manusia taat atau ga taat tetap diberi hidup. Hukum Allah yang pantas menghukumi manusia.

Agar tunduk selalu pada Allah “sibgatallah” ( 2:138 )

Ada 3 bekal agar selalu tunduk patuh pada hukum Allah

· Al Alim berarti memiliki pengetahuan yang luas tentang hukum Allah.

· Al Khabir berarti selalu teliti terhadap seluruh perbuatan kita.

· Al Hakim berarti meyakini bahwa semua hukum Allah itu untuk kebaikan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar