Minggu, 04 Juli 2010

Gembirakan Kami Dengan Shalat


“Ya Bilal Arrihna Bi Shalat ”(Wahai Bilal gembirakanlah kami dengan shalat) demikian sabda Rasulullah. Betapa shalat adalah saat yang dinanti bagi Rasulullah untuk menghadirkan kegembiraan hatinya. Baginya shalat bukanlah beban sebagaimana sebagian umatnya sekarang merasakan shalat sebagai beban dan menunda-nunda pelaksanaan waktunya. Sudah sepantasnya umat Islam untuk mengikuti jejak nabi menegakkan tiang agama ini dengan menegakkan shalat. Shalat dijadikan sebagai sumber energi yang sangat dahsyat untuk beraktivitas hidup.

Allah Swt berfirman, “Tegakkanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mampu mencegah perbuatan keji dan munkar” (Q.S Al Ankabut:45). Rasulullahpun bersabda, “Siapa saja yang mendirikan shalat tetapi dirinya tidak terhindar dari perbuatan keji dan munkar, maka hakikatnya dia tidak melaksanakan shalat. Kenapa perbuatan keji dan munkar masih merajalela di negeri yang umat Muslimnya terbesar ini?. Salah satu sebabnya bisa jadi dikarenakan umat Muslimnya belum menegakkan shalat. Apakah sebabnya? Bisa jadi penyebabnya umat Muslim masih kekurangan ilmu tentang shalat. Agama hanya dilaksanakan secara ritual tapi tidak dihayati secara mendalam dan tidak membekas dalam jiwa.

Betapa ruginya bila shalat tidak membekas di jiwa. Sebagai contohnya adalah orang berdoa tapi tidak tahu artinya. Artinya dia minta sesuatu tetapi tidak mengerti apa yang dia minta. Lalu akan diberi apa?. Menurut Sulthan Hadi dalam bukunya “Sebelum Jauh-jauh Mencari Solusi, Perbaikilah Shalat Kita”: Semestinya shalat adalah bentuk permintaan seorang hamba yang tidak menjadi hina dengan meminta. Meminta kepada Allah, Yang sudah berjanji akan memberi kepada yang meminta, tanpa pernah menjadi kekurangan karena memberi. Sebab Allah Maha Kaya lagi Maha Mencukupi (hal.19).

“Shalatlah sebagaimana kalian melihat aku shalat” (H.R Bukhari), demikian sabda Rasulullah Saw. Menurut Muh. Muinudinillah al Bashri dalam bukunya “Hayya ‘Alaa Shalah” hadits tersebut menunjukkan bahwa shalat kita harus sesuai dengan apa yang dicontohkan nabi Muhammad. Malaikat Jibril pernah mengimami shalat bersama Nabi Saw di depan pintu Kakbah seraya mengajarkan tatacara shalat berikut waktunya. Selanjutnya para sahabat mencontoh shalat Rasulullah Saw, yang kemudian diikuti oleh umat Muslim dari generasi hingga ke generasi hingga kini (Hal. 94). Meski kita sudah tidak bertemu Rasulullah kita bisa belajar shalat seperti yang dicontohkan beliau dengan mempelajari hadits-hadits Rasulullah tentang shalat.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar