Selasa, 06 Juli 2010

Menapaki Hidup Dalam Kesadaran dan Menyadarkan

Hidup adalah kumpulan peristiwa dan semua peristiwa adalah tangga menuju kesadaran. Banyak orang yang sadar tapi sedikit yang belum mau menyadari. Sadar menyadari apa? Allah Swt berfirman dalam Al Quran surat An Nahl ayat 78: Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan qalbu, agar kamu bersyukur. Selanjutnya dalam Surat Al Mulk ayat 23: Katakanlah: “Dialah Yang Menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan qalbu”. (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur. Dua ayat tersebut mengajak kita untuk menghayati kesadaran dengan beryukur. Pendengaran, penglihatan dan qalbu adalah sarana untuk kita mengetahui, menyadari sekaligus mensyukuri nikmat karunia Allah.Ayat tersebut juga menunjukkan bahwa bukti orang yang sadar adalah bersyukur kepada Allah.
Bagaimana cara bersyukur? Kita bisa bersyukur dengan mengetahui nikmat karunia Allah. Dengan menggunakan mata dan telinga kita bisa ikhtibar atau mengambil informasi. Dengan akal kita bisa i’tibar atau mengambil pelajaran, kemudian dengan qalbu kita bisa ibtishar atau mengambil hikmah. Dengan ketiganya bisa menghadirkan yaqdah atau kesadaran yakni hadirnya pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan yang mulia dalam diri kita. Dengan menyadari semua karunia ini tentu manusia akan bersyukur kepada Allah.
Renungkan kata-kata hikmah ini:
  • Kesadaran adalah gerbang menuju kebaikan.
  • Siapa saja yang mau memasuki gerbang kesadaran, maka ia telah masuk ke dalam ruang hidup yang dipenuhi dengan segala kebaikan.
  • “Embun” kebaikan hanya akan menetes sejuk saat kesadaran sudah membianglala menyelimuti hidup manusia.
  • Pohon-pohon kebaikan hanya tumbuh berkembang diatas ladang-ladang kesadaran
  • Khusyu’-kuncinya adalah sadar – saat ini sedang shalat bukan sedang yang lain
  • Sabar adalah buah kesadaran bahwa lika-liku hidup adalah garis takdir yang akan mengantarkan kita sampai keharibaan muara ridha Allah, Al Qadiir
  • Musibah sebagai hamparan ke syurga adalah bagi orang yang sadar
  • Syukur adalah buah kesadaran bahwa sumber segala nikmat adalah Allah Taala dan merupakan titipan yang kelak harus dipertanggungjawabkan
  • Qanaah adalah buah dari kesadaran bahwa semua nikmat Allah itu tepat dan terukur
  • Taubat adalah buah dari kesadaran merasa bersalah atas dosa, maksiat dan kesia-sian yang telah diperbuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar