Selasa, 21 September 2010

Perjalanan Iman

Perjalanan iman dimulai pada iman pada DzatNya, Nama-nama dan sifatNya jika tidak seperti ini akan tersesat seperti Yahudi dan Nasrani.

Allah adalah ghaib dan bathin. Cinta itu juga batin. Kisah cinta adalah ghaib. Ada kisah tentang suami yang mengajak isterinya masuk islam. Sang isteri tidak mau karena Allah tidak terlihat. Maka sang suami menanyakan padanya apakah sang isteri mencintai suaminya, ia mengatakan ya, maka sang suami bilang tidak percaya karena cinta itu juga tidak terlihat. Dengan dialog tersebut sang isteripun tersadar dan akhirnya masuk Islam.

Di dunia ini banyak yang melawan diri sendiri. Ketika seseorang gelisah, maka ia sedang melawan dirinya sendiri. Ketika seseorang yakin akan adanya Allah, didekatnya ada Allah akan membawa perubahan besar-besaran pada dirinya. Untuk menjadi orang yang baik cukup meyakini bahwa Allah ghaib dan dalam keghaibannya Allah mendengar, Allah melihat, Allah menyaksikan.

Pengaruh iman kepada Allah yang paling signifikan adalah bersih.

1. Bersih hatinya, yakni tidak pernah mempersembahkan ibadahnya kepada selain Allah, perasaan yang muncul seslau digantungkan kepada Allah.

2. Bersih pikirannya adalah memikirkan sesuatu selalu dikaitkan dengan Allah.

3. Bersih perbuatan, perbuatannya disukai oleh Allah, baik dalam pandangan Allah juga baik dalam pandangan manusia.

Jika kurang iman, maka apa-apa selalu kurang. Bahagia itu ada di dalam diri sendiri. Sungguh kebahagiaan itu ada dalam diri kita. Ketika kita mampu memunculkan dari dalam diri kita. Kita tidak perlu mencarinya kemana-mana dan kebahagiaan itu tidak dapat diambil siapapun. Ingat tentang suami yang ingin menghilangkan kebahagiaan isteri dengan meninggalkannya, sang isteri mengatakan itu tidak dapat menghilangkan kebahagiaannya, karena kebahagiaannya itu adalah iman, yang tidak dapat diambil siapapun juga. Bahagia karena Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar