Selasa, 28 Desember 2010

Tak Henti BerTaubat

Taubat

Dasar perintah taubat: Allah berfirman dalam Al Quran surat An Nur ayat 31..”Bertaubatlah kalian hai orang-orang yang beriman supaya kalian beruntung”

Menang, beruntung, dan kemenangan untuk mencapainya perlu usaha yang cukup berat. “Hendaklah kamu mengajak yang makruf..”. Dalam kondisi yang cukup berat maka muslim itu akan menang. Taubat untuk mendapat kemenangan. Dikatakan menang apabila seseorang itu bisa melawan nafsu. Jaminan dalam hal menjalankan perintah sesuai firman Allah SWT, meninggalkan dosa kecil dan dosa besar.

Semua manusia mesti beraubat. Semua manusia, kyai, santri sekalipun karena semua orang pasti memasuki area yang tidak disukai Allah. Contoh Shalat belum khusyuk, puasa hanya menahan lapar dan dahaga, (puasa orang khusus fisiknya juga berpuasa, puasa orang yeng lebih khusus hatinya juga berpuasa). Bila terlalu lalai merupakan kesalahan amat besar terhadap Allah SWT Ini memerlukan taubat nasuha.

Beda isighfar dan taubat

Istighfar---Seseorang berusaha memohon ampunan kepada Allah

Taubat—Bukti seseorang mengerjakan hal-hal yang dilarang Allah SWT

Ciri taubat diterima;

-Perilaku seseorang akan baik dari hari ke hari dari perbuatan sebelumnya

-Bila seseorang I’tiraf astaghfirullah tapi bermaksiat kembali dinamakan munafik/dusta

-Pengakuan bertaubat yakni seseorang meninggalkan hal-hal yang dilarang dan menjalankan apa yang diperintahkan.

-Taubat nasuha menurut ulama : taubat-menutup luka/menyulam, nashuha: membersihkan dan memperbaiki (Seseorang senantiasa memperhatikan kaidah-kaidah yang kurang dalam memperbaiki perilaku yang tidak baik) misalnya shalat, puasa diperbaiki. Semakin hari luka-luka dosa itu makin diperbaiki dan tidak akan mengulangi lagi kesalahan. Orientasi tujuan seseorang diperbaiki, orang menjalani hidup sesuai orientasinya.

Taubatan Nasuha tujuan seseorang berorientasi memperbaiki hidupnya, termasuk perilaku dan pola pikir. Senantiasa memperbaiki diri sendiri. Seperti sudahkah shalat malam?, baca Al Quran?, senantiasa curiga terhadap diri sendiri.

Dari riya menuju ikhlas. Orang yang mempunyai sifat sidik sudah pasti ikhlas tapi orang ikhlas belum tentu sidik- Saat shalat hati sudah hadir?, Saat baca Quran sudah mengerti? Allah menerima sekadar kekhusyukannya.

Tujuan dari ibadah adalah memuliakan. Apakah Allah itu Agung/Akbar dalam pandangan kita/ betulkah? Jika betul tandanya adalah ia akan meninggalkan nafsunya. Bila dengar adzan bersegera. Apa yang perlu ditakutkan bila sudah mengagungkan ALLAH. Jika sudah mengagungkan Allah akan hilang kesombongan dan kekhawatiran.. Sedekah sebagai tanda iman tak sekedar kepedulian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar